KBRI Imbau WNI di Lebanon Waspadai Gadget Buntut Ledakan Maut


Jakarta, CNN Indonesia

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut, Lebanon, mengimbau warga negara Indonesia (WNI) berhati-hati dengan gadget atau perangkat elektronik, menyusul insiden ledakan di Lebanon beberapa hari lalu.

Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Beirut, Yosi Aprizal, mengatakan WNI dianjurkan waspada apabila berada dekat dengan perangkat elektronik, terutama yang menjadi target ledakan sebelumnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dalam komunikasi langsung dengan warga, kami anjurkan agar berhati-hati terutama apabila ada device seperti yang jadi target kemarin (ICOM, beeper, dan lain-lain),” kata Yosi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/9).

Yosi mengatakan imbauan ini disampaikan bukan hanya terkait penggunaan gadget saja, tetapi juga terhadap lokasi-lokasi rawan di Lebanon.


“Kepada warga kita, kita terus mengingatkan untuk waspada, tidak hanya terkait penggunaan gadget, tetapi misalnya selalu aware dengan lingkungan sekitar, tidak bepergian apalagi ke daerah yang rawan, dan sebagainya,” ucap Yosi.

Sebelumnya KBRI Beirut juga disebut sudah menyiapkan proses evakuasi WNI dari Lebanon. Rencana evakuasi ini sendiri sudah disiapkan sejak Israel-Hizbullah memanas pada 4 Agustus lalu.

“Sejauh ini sudah 25 orang kita evakuasi dan sedang kita persiapkan evakuasi berikutnya,” kata Yosi.

Dia menyebut saat ini ada 147 WNI di Lebanon, yang menetap di ibu kota Beirut. Sementara itu WNI yang adalah pelajar kebanyakan berada di Tripoli dan Bekaa.

Menurut pihak KBRI saat ini sebagian besar WNI dalam kondisi baik dan tidak ada korban yang menjadi korban ledakan pager maupun perangkat elektronik lainnya.

Lebanon diguncang ledakan maut usai ribuan pager hingga walkie-talkie meledak nyaris secara serentak selama dua hari berturut-turut pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9).

Total 37 orang tewas dan nyaris 3.000 orang terluka akibat ledakan tersebut.

Rentetan ledakan ini terjadi di pinggiran Beirut selatan yang dikenal dengan Dahiyeh hingga wilayah timur lembah Bekaa. Wilayah-wilayah ini merupakan markas kelompok milisi Hizbullah.

Korban ledakan pager sebagian besar anggota Hizbullah. Namun, beberapa di antaranya juga termasuk warga sipil seperti anak-anak hingga petugas medis.

Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan-ledakan ini. Israel sejauh ini tak bicara gamblang mengenai ledakan itu.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant hanya mengatakan Israel telah memasuki “era baru” perang bersama Hizbullah.

(blq/dna)




source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *